Viral! Bayi Dandan Tebal Bak Pengantin, Kapan Anak Boleh Pakai Make Up?

Viral! Bayi Dandan Tebal Bak Pengantin, Kapan Anak Boleh Pakai Make Up?

Penggunaan make-up pada anak-anak, khususnya bayi, menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Seorang spesialis kulit, dr. I Gusti Nyoman Darma, SpKK, memberikan peringatan serius terkait praktik ini. Bukan hanya potensi iritasi kulit, paparan make-up yang terhirup secara tidak sengaja juga dapat mengganggu sistem pernapasan anak yang masih rentan. Bahaya ini semakin nyata mengingat tren penggunaan make-up yang semakin meningkat di kalangan anak sekolah dasar hingga remaja.

Meskipun anak-anak di usia sekolah dasar dan remaja mungkin sudah mulai memahami cara penggunaan dan perawatan kulit setelah menggunakan make-up, dr. Darma menekankan pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang risiko kesehatan yang terkait. Sayangnya, belum ada konsensus medis yang pasti mengenai usia aman penggunaan make-up. Namun, berdasarkan berbagai literatur, dr. Darma menyarankan agar penggunaan make-up ditunda hingga anak berusia minimal 13 tahun.

Peringatan dr. Darma bukan tanpa alasan. Paparan berulang terhadap bahan kimia dalam make-up, seperti timbal dan paraben, memiliki potensi risiko yang signifikan terhadap kesehatan anak. Bahan-bahan kimia ini, jika terserap oleh kulit, dapat memicu berbagai masalah kesehatan, bahkan meningkatkan risiko kanker di kemudian hari. Meskipun bukti langsung masih terbatas, dampak negatif paparan dini dan berulang terhadap bahan kimia berbahaya ini tidak dapat diabaikan.

Viral sebuah video di TikTok memperlihatkan seorang bayi yang dirias. Meskipun terlihat cantik, video tersebut memicu kekhawatiran luas di kalangan warganet. Banyak yang mempertanyakan keamanan dan dampaknya terhadap kulit bayi yang sangat sensitif. Komentar-komentar di video tersebut mencerminkan keprihatinan publik terhadap praktik penggunaan make-up pada bayi. Salah satu warganet bahkan menanyakan jenis make-up yang digunakan, menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan informasi yang akurat terkait produk yang digunakan pada anak.

Jawaban dari pemilik akun yang diduga sebagai make-up artist (MUA) menyatakan bahwa produk yang digunakan aman dan mudah dihapus. Namun, pernyataan ini perlu dikaji lebih lanjut. Klaim keamanan produk tanpa bukti ilmiah yang memadai tidak cukup untuk menjamin keselamatan anak. Kita perlu mengingat bahwa kulit bayi dan anak-anak jauh lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi dan reaksi alergi dibandingkan kulit orang dewasa.

Dr. Darma kembali menegaskan pentingnya menghindari penggunaan make-up pada bayi dan anak-anak, kecuali untuk keperluan khusus dan dengan produk yang dirancang khusus untuk usia mereka. Produk-produk tersebut harus melalui uji klinis yang ketat dan terjamin keamanannya. Penggunaan make-up pada anak-anak harus dipertimbangkan dengan sangat hati-hati, mengingat potensi risiko kesehatan yang signifikan.

Usia 13 tahun, menurut dr. Darma, merupakan waktu yang lebih tepat untuk mulai mengenalkan make-up secara ringan. Namun, penggunaan make-up tetap harus diawasi dan dibatasi. Anak-anak perlu diajarkan tentang pentingnya perawatan kulit yang baik dan penggunaan produk yang aman. Pendidikan tentang bahaya bahan kimia berbahaya dalam make-up juga sangat penting untuk melindungi kesehatan mereka di masa depan.

Kesimpulannya, penggunaan make-up pada anak-anak, terutama bayi, harus dihindari sebisa mungkin. Kulit anak-anak sangat sensitif dan rentan terhadap iritasi dan reaksi alergi. Bahan kimia berbahaya dalam make-up dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, bahkan meningkatkan risiko kanker. Jika memang diperlukan, pilihlah produk yang bebas dari bahan kimia berbahaya dan telah teruji keamanannya untuk anak-anak. Prioritaskan kesehatan dan keselamatan anak di atas segalanya.

Tabel Perbandingan Risiko Penggunaan Make-up pada Berbagai Usia:

Usia Risiko Saran
Bayi (0-1 tahun) Sangat tinggi: Iritasi kulit parah, gangguan pernapasan, reaksi alergi berat. Hindari penggunaan make-up sepenuhnya.
Anak-anak (1-12 tahun) Tinggi: Iritasi kulit, reaksi alergi, gangguan pernapasan, potensi paparan bahan kimia berbahaya. Hindari penggunaan make-up sebisa mungkin. Jika diperlukan, gunakan produk khusus anak yang teruji keamanannya.
Remaja (13-19 tahun) Sedang: Potensi iritasi kulit, reaksi alergi, paparan bahan kimia berbahaya. Gunakan make-up secukupnya, pilih produk yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Bersihkan wajah secara menyeluruh setelah penggunaan.

Catatan: Informasi di atas bersifat edukatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti konsultasi medis. Konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan saran yang sesuai dengan kondisi anak Anda.

Tanggal Publikasi: 27 Oktober 2023

Previous Post Next Post