Psikolog Sarankan Regulasi Penggunaan Gawai pada Anak untuk Kesehatan Mental

Psikolog Sarankan Regulasi Penggunaan Gawai pada Anak untuk Kesehatan Mental

Bahaya Judi Online dan Peran Pemerintah dalam Melindungi Anak: Sebuah Analisis Mendalam (27 Oktober 2023)

Kasus judi online (judol) yang menjerat 80.000 anak-anak di Indonesia menjadi alarm bahaya yang tak bisa diabaikan. Psikolog klinis, Kasandra Putranto, menyoroti urgensi intervensi pemerintah dan keluarga dalam mengatasi masalah ini. Larangan penggunaan gawai bukanlah solusi, melainkan pendekatan holistik yang melibatkan edukasi, regulasi, dan kerjasama lintas sektoral yang dibutuhkan.

Kasandra menekankan pentingnya psikoedukasi secara masif. Ia menyarankan agar media televisi kembali berperan sebagai pusat informasi yang kredibel, memberikan edukasi tentang bahaya judi online dan penggunaan gawai yang bertanggung jawab. Pembuatan regulasi yang ketat terkait akses gawai bagi anak-anak juga menjadi krusial, namun implementasinya tidak sesederhana yang dibayangkan. Pemerintah perlu menetapkan batasan usia yang tegas dan efektif untuk mengakses platform online, termasuk pemblokiran situs-situs yang mengandung konten negatif, mirip dengan kebijakan yang diterapkan di beberapa negara seperti Korea Utara dan Australia.

Kerjasama dengan platform digital menjadi kunci. Kasandra mendorong pemerintah untuk berkolaborasi dengan perusahaan penyedia platform digital guna memastikan penerapan kebijakan yang melindungi anak-anak dari konten berbahaya. Program literasi digital yang komprehensif, yang tidak hanya menyasar anak-anak tetapi juga orang tua, sangat penting untuk membangun pemahaman tentang penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab. Edukasi ini harus mencakup pemahaman tentang risiko judi online dan strategi pencegahannya.

Mulai bermain judi di usia muda memiliki konsekuensi serius. Penelitian menunjukkan bahwa kelompok usia awal 20-an merupakan kelompok penjudi yang berkembang paling pesat, dan tren ini semakin mengkhawatirkan karena banyak anak yang mulai terlibat di usia yang lebih muda. Kasandra menyarankan kesepakatan dengan berbagai media sosial dan penyedia gim untuk meningkatkan batasan usia pemain, hanya untuk dewasa. Hal ini membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang terlibat.

Dampak psikologis judi online sangat signifikan. Kasandra menjelaskan bahwa kecanduan judi online seringkali diiringi oleh gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi, serta gangguan perilaku agresif dan emosional. Pandemi telah memperburuk situasi ini, dimana anak-anak menghabiskan waktu berlebih dengan gawai, mengakibatkan hilangnya masa kecil mereka dan peningkatan risiko ketergantungan.

Kurangnya pengawasan orang tua juga menjadi faktor penting. Kasandra menjelaskan bahwa kesibukan orang tua seringkali membuat anak-anak mencari pemuasan instan melalui gawai, dan judi online menjadi salah satu pilihan yang mudah diakses. Akibatnya, para pelaku judi online kesulitan mengelola keuangan, bahkan dapat terlibat dalam tindakan kriminal akibat dorongan yang tak terkendali. Data menunjukkan bahwa hampir dua pertiga remaja usia 12 hingga 18 tahun mengaku pernah berjudi atau memainkan permainan yang mirip judi di tahun sebelumnya.

Konsekuensi jangka panjang judi online sangat merugikan, baik bagi individu maupun keluarga. Kecanduan judi online membuat individu kehilangan kendali diri dan sulit berhenti. Hal ini berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, dan mental mereka. Kehilangan pekerjaan, hutang yang menumpuk, dan kerusakan hubungan keluarga adalah beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, pencegahan dan intervensi dini sangat penting untuk meminimalisir dampak negatifnya.

Solusi yang komprehensif membutuhkan pendekatan multi-sektoral. Pemerintah perlu memperkuat regulasi, meningkatkan literasi digital, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk platform digital, lembaga pendidikan, dan keluarga. Pentingnya peran keluarga dalam mengawasi penggunaan gawai anak-anak dan memberikan dukungan emosional tidak bisa diabaikan. Selain itu, pengembangan hobi dan kegiatan edukatif yang menyenangkan dapat membantu anak-anak menyalurkan energi dan minat mereka secara positif.

Kesimpulannya, masalah judi online di kalangan anak-anak merupakan isu serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Pendekatan yang komprehensif, yang melibatkan pemerintah, perusahaan teknologi, lembaga pendidikan, dan keluarga, sangat penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya judi online dan memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan sehat. Edukasi, regulasi yang ketat, dan kerjasama yang kuat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan online yang aman dan bertanggung jawab bagi anak-anak Indonesia.

Rekomendasi Aksi:

Aktor Aksi
Pemerintah Memperkuat regulasi akses gawai untuk anak-anak, meningkatkan literasi digital, berkolaborasi dengan platform digital untuk memblokir konten negatif, dan menyediakan program edukasi yang komprehensif.
Platform Digital Meningkatkan sistem verifikasi usia pengguna, memblokir konten judi online, dan berkolaborasi dengan pemerintah dalam program literasi digital.
Orang Tua Mengawasi penggunaan gawai anak-anak, membangun komunikasi yang terbuka, dan memberikan dukungan emosional.
Lembaga Pendidikan Mengintegrasikan edukasi tentang bahaya judi online dan penggunaan gawai yang bertanggung jawab ke dalam kurikulum.

Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya judi online.

Previous Post Next Post