Polusi udara di Pakistan semakin buruk, lebih dari 1,9 juta orang dirawat di rumah sakit.

Polusi udara di Pakistan semakin buruk, lebih dari 1,9 juta orang dirawat di rumah sakit.

Krisis Pernapasan Melanda Pakistan, Jutaan Orang Terdampak

Pakistan tengah menghadapi krisis pernapasan yang parah, dengan lebih dari 1,91 juta orang dirawat di rumah sakit pemerintah sejak bulan lalu. Lahore, kota terbesar kedua di negara itu, mencatat 133.429 kasus penyakit pernapasan, termasuk 5.577 pasien asma.

Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah telah menutup sekolah dan perguruan tinggi hingga 24 November. Penguncian tiga hari juga diberlakukan di Lahore dan Multan untuk mengurangi polusi.

Dalam seminggu terakhir, krisis semakin memburuk, dengan 449.045 kasus pernapasan baru dilaporkan. Selain itu, tercatat 30.146 kasus asma, 2.225 pasien penyakit jantung, dan 1.400 pasien stroke.

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah darurat, seperti membatasi jam pasar, melarang kendaraan dan kegiatan industri yang mencemari, serta menutup taman. Namun, upaya ini belum memberikan hasil yang signifikan.

Provinsi Punjab, khususnya, sangat terdampak oleh kabut asap dan kualitas udara yang berbahaya. Lebih dari 75.000 orang terpaksa mencari pertolongan medis dalam satu hari, membebani sistem perawatan kesehatan.

Meskipun langkah-langkah telah diambil, kualitas udara di kota-kota seperti Lahore dan Multan terus memburuk. Dokter melaporkan peningkatan jumlah pasien, terutama anak-anak dan lansia, yang mengalami kesulitan bernapas, batuk, dan iritasi mata.

Penyebab utama kabut asap meliputi emisi industri, gas buang kendaraan, dan pembakaran jerami pertanian musiman. Kondisi cuaca yang stagnan memperburuk situasi.

Aktivis iklim Alia Haider mengkritik kurangnya solusi jangka panjang yang efektif. Ia menggambarkan kota-kota Pakistan sebagai terjebak dalam racunnya sendiri.

Saat kabut asap terus menyelimuti kota-kota besar Pakistan, jutaan orang tetap berisiko. Tindakan yang berarti sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis lingkungan yang semakin memburuk ini.

Previous Post Next Post