
Polusi Udara: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung
Polusi udara, khususnya paparan partikulat 2,5 (PM2,5), telah menjadi perhatian serius karena dampaknya yang merugikan pada kesehatan jantung. Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cardiology Cardiovascular Risk and Prevention mengungkapkan bahwa PM2,5 berkontribusi pada peningkatan penyakit dan kematian kardiovaskular di seluruh dunia.
PM2,5 dan Risiko Penyakit Kardiovaskular
PM2,5 adalah partikel kecil yang dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan aliran darah. Paparan PM2,5 telah dikaitkan dengan perkembangan faktor risiko kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Selain itu, PM2,5 juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang serius, seperti serangan jantung (infark miokard), stroke, gagal jantung, dan gangguan irama jantung (aritmia).
Dampak PM2,5 pada Serangan Jantung
Menurut Dr. Ade Meidian Ambari, SpJP(K) FIHA dari RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, paparan PM2,5 meningkatkan risiko serangan jantung. Jika terpapar PM2,5, risiko serangan jantung lebih tinggi, ujarnya dalam agenda International Cardiovascular Summit (IICS) 2024.
Faktor Risiko Tambahan
Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia. Selain polusi udara, gaya hidup juga berperan dalam meningkatkan risiko serangan jantung. Faktor risiko lainnya termasuk penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi. Jika kita punya faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan merokok, maka risiko serangan jantung akan lebih cepat terjadi, jelas Dr. Ade.
Penelitian Harvard University
Penelitian lain oleh Harvard University menemukan bahwa paparan rata-rata tiga tahun terhadap PM2,5 dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap pertama di rumah sakit untuk semua kondisi kardiovaskular, terutama penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskular, gagal jantung, dan aritmia.
Kesimpulan
Polusi udara, khususnya paparan PM2,5, merupakan ancaman serius bagi kesehatan jantung. Paparan PM2,5 meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung. Gaya hidup sehat dan pengelolaan faktor risiko yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko ini. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan jantung kita.