Rahasia Pola Makan Sehat ala Jepang: Menjaga Kadar Gula Darah dan Mencegah Diabetes

Penelitian terbaru dari Arizona State University mengungkapkan bahwa mengonsumsi cuka apa pun bersama karbohidrat dapat meningkatkan respons insulin. Asam asetat dalam cuka menghambat enzim yang memecah karbohidrat menjadi gula terlalu cepat, mencegah lonjakan gula darah.

Selain itu, ahli diet Kouka Webb menyarankan untuk makan hingga 80% kenyang (hara hachi bu). Hal ini mengurangi ketidaknyamanan dan ketegangan pada sistem pencernaan. Sebuah studi dalam Sports Medicine menemukan bahwa berjalan kaki selama dua menit setelah makan dapat menghambat lonjakan gula darah.

Makan berlebihan memperlambat pencernaan, penyerapan, dan metabolisme, membebani organ seperti lambung, usus, dan ginjal. Studi dalam Diabetes & Metabolism Journal menunjukkan bahwa pola makan hara hachi bu dapat mengurangi risiko diabetes.

Di Jepang, wanita sering menambahkan cuka beras ringan saat memasak nasi tinggi karbohidrat. Prevalensi diabetes di Jepang relatif rendah karena gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan pola makan yang sehat. Teh hijau, yang kaya polifenol dan polisakarida, membantu menyeimbangkan gula darah. Disarankan untuk minum 2-3 cangkir teh hijau setiap makan.

Berjalan kaki setelah makan bermanfaat bagi tubuh. Orang Jepang biasanya berjalan-jalan sebentar setelah makan. Hara hachi bu membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah makan berlebihan.

Makanan berkalori tinggi dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, faktor risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Hara hachi bu mendorong porsi yang lebih kecil dan lebih sedikit kalori, mencegah lonjakan glukosa darah.

Orang Jepang sangat memperhatikan asupan makanan, mengurangi nasi putih dan makanan olahan. Mereka menjalankan diet rendah lemak dengan mengonsumsi nasi bersama lauk pauk seperti kacang-kacangan, salad, atau ikan. Pemeriksaan kesehatan rutin, kelas untuk membangun kebiasaan baik, dan berhenti merokok juga berkontribusi pada kesehatan mereka.