
Dampak Olahraga Luar Ruangan pada Kesehatan di Tengah Kualitas Udara Buruk
Spesialis paru, dr. Agus Dwi Susanto SpP, mengungkapkan bahwa berolahraga di luar ruangan, terutama dengan intensitas tinggi, dapat memicu masalah kesehatan seperti bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan hidung berair. Hal ini disebabkan oleh kualitas udara yang buruk.
Paparan polutan secara terus-menerus saat berolahraga di udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun, dr. Agus menekankan bahwa masyarakat tetap dapat berolahraga meski tinggal di kota dengan kualitas udara yang kurang baik.
Tips Berolahraga di Tengah Kualitas Udara Buruk
Bagi yang ingin tetap berolahraga di tengah kualitas udara yang buruk, dr. Agus memberikan beberapa tips:
- Pilih olahraga intensitas ringan hingga sedang. Olahraga intensitas tinggi seperti lari sprint atau jarak jauh membutuhkan napas lebih banyak, sehingga lebih banyak udara tercemar yang terhirup.
- Pilih lokasi olahraga yang bersih. Misalnya, taman-taman yang jauh dari jalan raya atau sumber polusi lainnya.
- Gunakan masker khusus olahraga saat polusi. Masker ini dapat mengurangi polutan yang terhirup.
Level Kualitas Udara dan Rekomendasi Olahraga
Dr. Agus menjelaskan bahwa kadar polutan di atas batas aman memiliki beberapa level, yaitu:
Level | Rekomendasi Olahraga |
---|---|
Tidak Sehat | Olahraga ringan hingga sedang selama 30-45 menit |
Tidak Sehat untuk Kelompok Sensitif | Olahraga ringan hingga sedang selama 30-45 menit |
Sangat Tidak Sehat | Tidak disarankan berolahraga di luar ruangan |
Berbahaya (Beracun) | Tidak disarankan berolahraga di luar ruangan |
Jika kualitas udara berada di level tidak sehat, sangat tidak sehat, atau berbahaya, dr. Agus menyarankan untuk tidak melakukan olahraga di luar ruangan dan beralih ke aktivitas fisik di dalam ruangan.
Artikel ini ditulis pada 19 November 2024.