Mengapa Kanker Paru Sering Tidak Terlihat Gejalanya? Penjelasan dari Profesor Pulmonologi

Mengapa Kanker Paru Sering Tidak Terlihat Gejalanya? Penjelasan dari Profesor Pulmonologi

Kanker Paru: Gejala yang Sering Diabaikan

Kanker paru-paru, penyakit mematikan yang menjadi momok di Indonesia, seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Hal ini membuat banyak orang mengabaikan tanda-tanda awal yang muncul, sehingga terlambat terdeteksi.

Menurut Prof. dr. Elisna Syahruddin SpP(K), pakar pulmonologi dan kedokteran respirasi, lokasi sel kanker menentukan apakah gejala akan muncul atau tidak. Jika sel kanker berada di tengah paru-paru, biasanya tidak menimbulkan keluhan, jelasnya. Namun, jika berada di saluran napas, biasanya akan muncul gejala.

Gejala yang sering diabaikan antara lain batuk yang dianggap biasa saja. Kadang-kadang pasien menyepelekan batuk yang mereka alami, kata Prof. Elisna. Padahal, batuk yang terus-menerus bisa menjadi tanda adanya kanker paru.

Kanker paru dapat berasal dari sel epitel saluran napas (kanker paru primer) atau dari organ lain yang menyebar ke paru-paru (kanker paru sekunder). Di Indonesia, tren kanker paru-paru terus meningkat.

Pentingnya Skrining Kesehatan

Untuk mendeteksi kanker paru-paru sejak dini, Prof. Elisna mengimbau masyarakat, terutama mereka yang berisiko, untuk melakukan skrining kesehatan secara teratur. Skrining dapat membantu mengidentifikasi sel kanker pada tahap awal, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih efektif.

Pengobatan Terapi Target

Selain skrining, kemajuan medis juga telah menghadirkan pengobatan terapi target yang dapat memperpanjang harapan hidup pasien kanker paru-paru. Terapi target bekerja dengan menargetkan sel kanker secara spesifik, sehingga meminimalkan efek samping pada sel sehat.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang gejala kanker paru-paru dan pentingnya skrining kesehatan, kita dapat membantu mengurangi angka kematian akibat penyakit mematikan ini.

Artikel ini ditulis pada 19 November 2024.

Next Post