
Diabetes: Ancaman Serius bagi Masa Depan Indonesia
Indonesia saat ini menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, dengan perkiraan mencapai 19,5 juta jiwa. Angka yang mengkhawatirkan ini menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Bonus demografi yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat justru akan menjadi beban jika masalah kesehatan, khususnya diabetes, tidak segera ditangani. Bonus demografi yang kita harapkan akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat kita itu akan tentunya hanya menjadi impian saja, ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan.
Parahnya, jumlah penderita diabetes di Indonesia diprediksi akan meningkat tajam mencapai 28,6 juta pada tahun 2045. Tapi itu belum terdiagnosis ataupun kalau sudah terdiagnosis tidak terkontrol dengan baik, imbuh dr. Nadia.
Jika tidak ada langkah serius untuk mengatasi masalah ini, cita-cita Indonesia menjadi negara maju akan terhambat. Penyakit tidak menular seperti diabetes dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah kebiasaan buruk seperti merokok, kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, serta konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih.
Kurang lebih 30 persen atau sepertiga dari masyarakat kita itu sangat berisiko karena melebihi batas konsumsi gula, garam, lemak, yang dianjurkan per hari, ungkap dr. Nadia.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah dan mengendalikan diabetes. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Mempromosikan gaya hidup sehat
- Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang diabetes
- Melakukan skrining dan deteksi dini
- Memberikan pengobatan dan perawatan yang tepat
Dengan mengatasi masalah diabetes secara serius, Indonesia dapat mewujudkan bonus demografi yang sesungguhnya dan menjadi negara yang maju dan sejahtera.
Tanggal: 19 November 2024