Intermittent Fasting ala Rina Nose: Cara Tepat Menjaga Tubuh Tetap Ramping

Intermittent Fasting ala Rina Nose: Cara Tepat Menjaga Tubuh Tetap Ramping

Diet Intermittent Fasting: Rahasia Tubuh Ramping Rina Nose

Komedian Rina Nose mengungkapkan rahasia di balik tubuhnya yang ramping dan sehat, yaitu dengan menerapkan diet intermittent fasting atau jendela makan. Metode ini membagi waktu makan menjadi dua periode, yaitu periode puasa dan periode makan.

Manfaat Intermittent Fasting

Menurut dr. Raissa E. Djuanda, SpGK, spesialis gizi klinik, intermittent fasting telah menunjukkan berbagai manfaat kesehatan, antara lain:

  • Menurunkan berat badan dan lemak tubuh
  • Meningkatkan sensitivitas insulin, mencegah diabetes tipe 2
  • Merangsang autophagy, membersihkan sel-sel rusak
  • Menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Rina Nose menerapkan jendela makan dari pukul 1 siang hingga 7 malam. Di luar jam tersebut, ia hanya mengonsumsi air putih. Dr. Raissa menyarankan untuk memilih makanan bergizi seimbang saat masuk jendela waktu makan.

Makanan yang Dikonsumsi

Rina Nose lebih mengutamakan makanan tinggi protein, seperti daging-dagingan. Makanan tinggi protein dapat membuat kenyang lebih lama.

Porsi Makanan

Dr. Raissa menekankan pentingnya menjaga porsi makanan yang seimbang. Satu porsi makanan idealnya berisi:

  • 55-65% karbohidrat (termasuk sayur)
  • 20-30% lemak
  • 15-35% protein

Pantangan

Intermittent fasting tidak memiliki pantangan khusus dalam mengonsumsi makanan. Namun, perlu diingat untuk menghindari makanan yang berlebihan atau kurang nutrisi.

Risiko Intermittent Fasting

Meskipun bermanfaat, intermittent fasting mungkin tidak cocok untuk semua orang. Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode ini antara lain:

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Anak-anak
  • Orang dengan kondisi medis tertentu

Jika dilakukan secara tidak tepat, intermittent fasting dapat menyebabkan:

  • Penurunan energi
  • Pusing
  • Masalah pencernaan

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet intermittent fasting.

Artikel ini ditulis pada 19 November 2024.

Previous Post Next Post