BPOM Panggil Influencer soal Kosmetik Bermasalah, Termasuk dr Richard Lee

BPOM Panggil Influencer soal Kosmetik Bermasalah, Termasuk dr Richard Lee

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia semakin gencar dalam mengawasi peredaran produk kesehatan, khususnya yang dipromosikan oleh para influencer. Langkah tegas ini diambil menyusul maraknya promosi produk-produk yang tidak sesuai aturan dan berpotensi membahayakan konsumen. Pada Selasa, 26 November 2024, Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, memberikan pernyataan resmi terkait hal ini kepada awak media.

Taruna menjelaskan bahwa BPOM telah dan akan terus memanggil sejumlah influencer kesehatan untuk bekerja sama dalam upaya menyehatkan masyarakat. Kerja sama ini difokuskan pada edukasi dan pencegahan promosi produk yang melanggar aturan serta berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Para influencer akan dibimbing untuk menjalankan peran mereka secara bertanggung jawab, menghindari overclaim, dan memastikan informasi yang disampaikan akurat dan terverifikasi.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah promosi produk suntik DNA Salmon oleh dr. Richard Lee. BPOM menegaskan bahwa produk suntik seperti ini, meskipun dipromosikan oleh figur publik, tidak termasuk dalam kategori kosmetik. Sesuai regulasi yang berlaku, produk yang diberikan secara injeksi dikategorikan sebagai obat dan harus memenuhi standar keamanan dan efektivitas yang ketat. Oleh karena itu, promosi dan penjualan produk tersebut tanpa pengawasan medis yang tepat sangat berbahaya.

Bahaya penggunaan produk suntik tanpa pengawasan medis sangat serius. Risiko infeksi lokal yang dapat berkembang menjadi infeksi sistemik seperti sepsis merupakan ancaman nyata. Selain itu, reaksi alergi berat seperti anafilaksis juga dapat terjadi, yang ditandai dengan kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah drastis, dan bahkan kematian. BPOM telah menerima sejumlah aduan dari korban yang mengalami efek samping akibat penggunaan produk-produk tersebut.

Dalam setahun terakhir, BPOM RI telah melakukan pengawasan siber intensif dan berhasil menemukan modus penjualan produk-produk suntik yang disembunyikan oleh pemiliknya saat mendaftarkan merek ke BPOM. Sebanyak 16 produk telah ditarik dari peredaran karena melanggar aturan dan tidak sesuai dengan ketentuan registrasi sebagai kosmetik. Para pemilik produk tersebut sengaja menyembunyikan informasi terkait produk suntik mereka dalam proses registrasi.

Pemanggilan dr. Richard Lee merupakan bagian dari tindakan tegas BPOM terhadap pelanggaran aturan yang dilakukan. Meskipun BPOM tidak memiliki wewenang langsung atas izin klinik dr. Richard Lee, adanya aduan korban yang mengalami efek samping akibat penggunaan produk yang dipromosikan oleh beliau menjadi pertimbangan penting dalam proses pemanggilan tersebut. BPOM menekankan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari produk-produk yang berbahaya dan tidak memenuhi standar keamanan.

Taruna Ikrar menegaskan bahwa BPOM RI tidak akan berkompromi terhadap pelanggaran aturan yang membahayakan kesehatan masyarakat. Meskipun informasi detail mengenai penindakan lebih lanjut belum dapat diungkapkan ke publik, BPOM memastikan bahwa proses pengawasan dan penindakan akan terus dilakukan secara ketat dan profesional. Prioritas utama BPOM adalah melindungi keselamatan konsumen dan memastikan produk-produk yang beredar di pasaran aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

BPOM menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam memilih produk kesehatan. Selalu periksa izin edar dan pastikan produk tersebut telah terdaftar resmi di BPOM. Jangan mudah terpengaruh oleh promosi yang menjanjikan hasil instan tanpa memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan. Konsultasikan dengan tenaga medis profesional sebelum menggunakan produk kesehatan, terutama produk yang diberikan secara injeksi.

Peran influencer dalam mempromosikan produk kesehatan sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen. Oleh karena itu, BPOM berharap para influencer dapat menjalankan peran mereka dengan penuh tanggung jawab dan mengedepankan keselamatan konsumen. Kerja sama yang baik antara BPOM dan para influencer sangat penting dalam menciptakan lingkungan kesehatan yang aman dan terlindungi.

Ke depan, BPOM berencana untuk memperkuat program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya produk kesehatan ilegal dan tidak terdaftar. Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk para influencer, tenaga kesehatan, dan media massa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih produk kesehatan yang aman dan terjamin kualitasnya.

BPOM juga akan terus meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran aturan di bidang kesehatan. Teknologi dan strategi pengawasan akan terus dikembangkan untuk mendeteksi dan mencegah peredaran produk-produk yang berbahaya. Komitmen BPOM dalam melindungi kesehatan masyarakat tidak akan pernah luntur.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat, BPOM menyadari pentingnya adaptasi dan inovasi dalam strategi pengawasan. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga internasional, akan terus ditingkatkan untuk memastikan efektivitas pengawasan dan penindakan. BPOM berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Sebagai penutup, BPOM mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan setiap dugaan pelanggaran aturan di bidang kesehatan. Informasi dan laporan dari masyarakat sangat penting dalam mendukung upaya BPOM dalam melindungi kesehatan masyarakat. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan kesehatan yang aman dan terbebas dari produk-produk berbahaya.

Tanggal Peristiwa
26 November 2024 Kepala BPOM RI memberikan pernyataan resmi terkait pengawasan produk kesehatan yang dipromosikan influencer.
Previous Post Next Post