
Telur: Makanan Bergizi dengan Dampak Kolesterol yang Kompleks
Telur, makanan pokok yang terjangkau dan mudah didapat, telah menjadi bahan perdebatan mengenai dampaknya terhadap kadar kolesterol. Penelitian terbaru telah mengungkap temuan yang menarik tentang konsumsi telur dan kadar kolesterol.
Studi pada Orang Dewasa Sehat
Sebuah studi kecil yang melibatkan 38 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa mengonsumsi 3 butir telur per hari dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL) secara bersamaan. Hal ini bertentangan dengan anggapan umum bahwa telur hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Rekomendasi untuk Orang Sehat
Bagi orang dewasa sehat dengan kadar kolesterol normal dan tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1-2 butir telur per hari aman. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti genetika, riwayat kesehatan keluarga, dan pola makan secara keseluruhan.
Dampak pada Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sebuah penelitian di Korea menemukan bahwa mengonsumsi 2-7 butir telur per minggu dapat membantu mempertahankan kadar kolesterol HDL dan mengurangi risiko sindrom metabolik.
Pertimbangan untuk Orang dengan Masalah Kolesterol
Ahli diet Susan Campbell memperingatkan bahwa orang dengan penyakit kardiovaskular dan kolesterol tinggi tidak disarankan untuk mengonsumsi telur setiap hari. Sebaliknya, mereka yang menerapkan pola makan rendah kolesterol mungkin dapat mengonsumsi lebih banyak telur.
Cara Mengolah Telur
Cara mengolah telur juga dapat memengaruhi dampaknya terhadap kadar kolesterol. Campbell menyarankan untuk menghindari mengolah telur dengan minyak, mentega, atau lemak hewani lainnya karena mengandung lemak jenuh. Sebaliknya, gunakan minyak zaitun atau minyak nabati lainnya dan bumbui telur dengan sayuran, saus, atau rempah-rempah.
Kesimpulan
Dampak konsumsi telur terhadap kadar kolesterol bersifat kompleks dan bervariasi tergantung pada individu. Meskipun telur mengandung kolesterol tinggi, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, orang dengan masalah kolesterol harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi telur secara teratur.